Sekjen PBB Ban Ki-moon mengajak dunia untuk melihat korban terbesar teror adalah Muslim. Kekerasan yang dilakukan oleh ISIS atau Boko Haram tidaklah berdasar pada agama.
ekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengatakan sebagian besar korban kejahatan ekstrimisme di seluruh dunia adalah warga Muslim. Menurut Ki-Moon, tujuan dari ekstrimisme adalah membangkitkan rasa saling curiga satu orang dengan lainnya.
"Dan mencoba menjerumuskan persatuan kita ke dalam strategi kebangkrutan," ujar Ki-moon dalam Sidang Majelis Umum PBB di Jenewa, Swiss.
Ki-moon menggarisbawahi rencana aksi yang ditunjukkan ke Majelis Umum PBB, yang memuat rekomendasi nyata dan dapat menjadi dasar bagi kemitraan dunia untuk melawan kekerasan ekstrimisme.
Dia mengambil contoh seperti ISIS atau Boko Haram. Ki-moon lebih cenderung menyebut kelompok ini sebagai ekstrimis dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama.
"Fenomena dari kekerasan ekstrimisme yang mengarah kepada terorisme tidaklah berakar pada agama, wilayah, kewarganegaraan, atau kelompok etnis tertentu," kata Ki-moon.
Sekjen mengatakan dalam Konferensi Jenewa tentang Pencegahan Kekerasan Ekstrimisme-Sebuah Jalan Ke Depan. Konferensi yang digelar Pemerintah Switzerland dan PBB, menekankan kepada seluruh negara untuk mengakui sebagian besar korban di seluruh dunia adalam Muslim.
"Kekerasan ekstrimisme berusaha untuk memecah masyarakat dan tujuannya mengarahkan kepada ketakutan. Biarlah konferensi ini, dan persatuan kita hari ini, akan menjadi pengingat pada strategi kebangkrutan," kata Ki-moon.
"Kekerasan ekstrimis menimbulkan ancaman langsung terhadap Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Mereka melemahkan upaya bersama sedunia untuk memelihara perdamaian dan keamanan, pembangunan berkelanjutan, penghormatan terhadap HAM dan penyaluran bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan," ucap Ki-moon.
sumber
Artikel keren lainnya:
Post a Comment