Sepekan terakhir warga Jombang sangat resah dengan beredarnya stiker yang diduga dari pihak Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo.
Seperti disiarkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (17/2/2015), stiker bertuliskan ajakan untuk menunaikan shalat 3 waktu itu, dinilai bakal membingungkan warga lantaran bisa menyesatkan warga yang tidak paham secara utuh tujuan ajakan tersebut.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang tidak menyanggah, jika ajakan ini memprovokasi orang-orang.
Demikian sebaliknya pihak Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo mengatakan ajakan itu khusus untuk beberapa pekerja yang tidak dapat melakukan salat 5 waktu.
“Dimaksud dengan salat jamak. Umpamanya zuhur serta asar di saat zuhur, magrib, serta Isya di saat Isya. Ini dapat dikerjakan untuk pekerja, pedagang kaki lima, petani, serta lain sebagainya. Bisa setiap hari walau tak pergi, ” tutur pengasuh pondok pesantren, Dr. Hajah Qurotul.
Pada awal mulanya Pondok Pesantren di lokasi Bulurejo, Diwek, Jombang ini dapat di kenal dengan kebijakan hukuman yang kontroversial pada beberapa santrinya.
Beberapa waktu lalu Video amatir hukuman cambuk yang diberlakukan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo pernah beredar luas di internet serta cukup menggegerkan warga.
Artikel keren lainnya:
Post a Comment