Perempuan asal Kampung Tasik Bakong, Rantau Panjang, Kelantan, Malaysia, Rakiah Mamat, meninggal dunia saat melaksanakan Sholat Asar. Dia wafat saat mengangkat tangan, melakukan takbiratul ihram.
“Ketika itu, almarhumah dalam keadaan sesak nafas dan sangat lemah,” tutur suami Rakiah, Abdullah Yusof, sebagaimana dikutip Dream dari laman Harian Metro, Jumat 29 April 2016.
Melihat sang istri terjatuh, pria 73 tahun ini langsung memburu. Abdullah Yusof langsung melakukan talqin, menuntun perempuan 71 tahun yang tengah meregang nyawa itu.
“Saya terus mengajar mengucap sebelum nafas arwah berhenti,” ujar Yusof. Rakiah kemudian wafat pukul setengah lima kemarin sore.
Proses pemandian jenazah Rakiah pun seolah mendapat kemudahan. Meski persediaan air di kampung itu telah habis karena kemarau panjang, tetap ada jalan untuk proses penyucian jenazah Rakiah.
Petugas pemadam kebakaran yang dihubungi segara datang untuk memberikan air. “Kami tiada pilihan lain terpaksa pergi ke Balai Bomba dan Penyelamat (pemadam kebakaran) Rantau Panjang untuk mendapatkan bantuan.”
“Alhamdulillah, mereka bersedia membantu dan segala urusan mengurus jenazah berjalan lancar dengan bantuan mereka. Saya ucapkan terima kasih kepada pihak pemadam yang bertungkus lumus membantu,” tambah Yusof.
Sementara itu, petugas pemadam kebakaran Rantau Panjang, Zaimi Samat, mengatakan, proses pengurusan jenazah Rakiah berjalan lancar. Sebanyak 7 anggota dikerahkan untuk proses itu.
“Alhamdulillah urusan memandikan jenazah berjalan lancar dan selesai 10.45 malam,” kata Zaimi.
Dia menambahkan, kasus memandikan jenazah dengan bantuan pemadam kebakaran di kampung ini bukan sekali itu saja. Setidaknya sudah tiga kali petugas pemadam dimintai bantuan karena air di kampung itu benar-benar habis.
sumber
Artikel keren lainnya:
Post a Comment