Tidak dapat dibayangkan kesusahan dan kepayahan seorang ibu untuk melahirkan anak di dunia setelah mengandungnya selama 9 bulan. Ada yang sanggup berkorban melahirkan walau bertaruh nyawa, begitu kuat ikatan kasih sayang ibu dan anak semenjak dari dalam rahim.
Namun, tidak semua beruntung merasakan kasih sayang seorang ibu. Seperti kisah wanita yang semenjak kecil dimaki dan dipukuli ibu sendiri. Dia dibilang babi, anak tak berguna hingga kata-kata yang tak pantas keluar dari seorang ibu.
Kendati begitu dia tetap sayang dan mendoakan kesejahteraan ibunya.
Dia adalah anak sulung dari keluarga dengan banyak anak. Kematian ayahnya pada 4 tahun lalu meninggalkan duka mendalam. Belum lagi sifat ibunya sendiri yang sangat membencinya.
"Dari usia 3-4 tahun saya sudah biasa dimaki 'babi sial' oleh ibu," kenangnya. Selain dibilang anak tak berguna dan menyusahkan, dia mengaku pernah dilempar kuali sampai berdarah.
Ketika ayahnya pulang, ibunya akan berbohong dengan berkata bahwa dia anak nakal hingga jatuh dan kepalanya berdarah.
Selama beberapa kali Lebaran, dia hanya memakai baju bekas para kerabat sedangkan ibunya punya puluhan helai baju baru.
"Bahkan di ulang tahun saya, ibu tak pernah ambil peduli. Tetapi akan menyambut ulang tahu sepupu saya dengan kue besar dan macam-macam hidangan," katanya.
Baginya, ayahnya adalah ayah terbaik dunia-akhirat. Tapi terlalu sibuk bekerja karena punya banyak anak, sementara ibunya suka menghajar anak-anaknya bila suaminya tak ada di rumah.
sumber
Artikel keren lainnya:
Post a Comment